Apakah Kebaikan NON MUSLIM Menjadi Ibadah 

Berbuat baik merupakan hal yang sudah menjadi kewajiban bagi umat manusia, karena dengan demikian, kita sama dengan memanusiakan manusia, menghormati dan melaksanakan etika dalam bernegara. Sebagaimana yang tertera pada UUD 1945 Pasal 28 A-J tentang Hak Asasi Manusia (HAM), jadi ketika kita tidak berbuat baik kepada orang lain, baik dengan cara tidak menghormati atau membenci dan lain sebagainya, itu berarti kita sudah melanggar pasal tersebut. 

Tidak hanya diatur dalam UUD 1945, berbuat baik juga hal yang sudah Allah perintahkan dalam Kitab-Nya melalui perantara Nabi dan Rasul-Nya. Sebagaimana yang sudah Allah SWT firmankan dalam salah satu ayat-Nya dalam QS An - Nahl : 90 yang artinya " Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berbuat adil dan berlaku kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."

Dengan demikian, berbuat baik adalah kewajiban bagi umat manusia sedang bagi orang yang Beriman terhadap Allah SWT berbuat baik merupakan ibadah, dan Allah akan membalas dengan balasan yang lebih bagi orang yang turut dan mau beribadah kepada-Nya.

Lantas bagaimana dengan kebaikan Non Muslim, apakah kebaikan mereka bisa disebut Ibadah ?

 Menurut Ky Luthfi Fauzi SHI MM pada malam 18 Ramadhan 1940 H dalam pengajian rutinan sesudah shalat tarawih, beliau menjelaskan " Kalau mereka ( Ahlul Kitab (Nasrani dan yahudi), Umat Kristiani dan lain sebagainya beranggapan bahwa kebaikan mereka diterima oleh Tuhan, itu menurut mereka. Namun menurut persepsi Islam bahwa kebaikan itu akan diterima dan dinilai Ibadah apabila didasari Keimanan kepada Allah SWT, " ujarnya selaku Pengasuh Pondok Pesantren Riyadussalikin Padaherang.

Dengan demikian kebaikan mereka tidak bernilai ibadah, karena mereka tidak mengimani Allah SWT. Namun kebaikan mereka hanyalah kebaikan semata.

" Namun Sejatinya Beribadah itu harus berimplikasi terhadap Kesholihan Sosial, karena Nabi pun demikian, Rasulullah SAW itu sangat mementingkan umatnya lebih dari mementingkan diri ataupun , keluarganya, itu semua karena implikasi dari Ibadah kepada Allah SWT, karena dalam Kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Al Ghazali ada beberapa keterangan yang salah satu diantaranya adalah Semakin seseorang cinta kepada Allah, maka akan semakin peduli dan menyayangi mahkluk-Nya," pungkas Ky Luthfi yang akrab disapa Ang Upi.

Kesimpulannya bahwa berbuat baik merupakan hal yang mutlak untuk mengejawantahkan kerukunan sosial dan kehidupan bernegara yang baik dan ramah.

Semoga Bermanfaat ...


Sandy SAUFI (Santri Ang Luthfi)


0 Response to " "

Posting Komentar

Ingin Jadi Orang Beruntung? Jangan Bingung, Ini Caranya!

Ini lho kiat-kiat jadi orang beruntung Gambar ini dilansir dari website pngtree.com Siapa yang tidak ingin menjadi orang yang beruntung di...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel